Sabat, 15 Juni 2019
APAKAH YANG
MEREKA LIHAT DI RUMAH ANDA?
UNTUK PELAJARAN PEKAN
INI, BACALAH: YES
38; 39; 1 KOR. 7: 12-15; 1 PTR. 3: 1, 2; IBR. 6: 12; 13: 7; 3 YOH. 11; YES. 58:
6, 7, 10, 12.
AYAT HAFALAN: ”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terangNya yang ajaib" (1 Petrus 2: 9).
Mungkin kita telah mencapai tahapan, ketika bersyukur kepada
Tuhan, hidup kita (setidaknya untuk saat ini) berjalan dengan baik: keluarga
dan pekerjaan baik-baik saja, kesehatan dan keuangan juga. Atau barangkali
tidak? Mungkin rumah Anda, untuk saat ini, dalam keadaan menyedihkan,
kekacauan? Bagaimanapun juga, ketika seseorang datang mengunjungi rumah Anda,
seperti utusan dari Babel yang mengunjungi Raja Hizkia, jawaban apakah yang
bisa diberikan kepada pertanyaan yang Nabi Yesaya kemudian tanyakan kepada
raja: “Apakah yang mereka lihat di rumahmu ?” (Yes. 39: 4, NKJV).
Apakah yang dilihat orang di rumah Anda? Apakah yang dilihat
malaikat surgawi? Roh jenis apakah yang meresap di tempat tinggal kita? Bisakah
seseorang “mencium” aroma doa? Apakah ada kebaikan, kedermawanan, cinta, atau
ketegangan, kemarahan, kebencian, kepahitan, dan perselisihan? Akankah
seseorang yang ada di sana pergi dan berpikir bahwa Yesus ada di rumah ini?
Ini adalah pertanyaan penting bagi kita semua untuk bertanya
kepada diri sendiri mengenai jenis rumah yang telah kita buat. Pekan ini kita
akan melihat beberapa hal yang dapat membuat kehidupan rumah tangga yang indah,
terlepas dari ketegangan dan perjuangan yang tak terhindarkan yang dihadapi
rumah tangga hari ini.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 22 Juni
Minggu, 16 Juni 2019
BELAJAR DARI KESALAHAN RAJA
Bacalah kisah penyembuhan Hizkia dan kunjungan para duta besar
Babel. 2
Taw. 32: 25, 31: Yes. 38; 39.
Kitab suci menunjukkan bahwa para utusan itu tertarik pada
kesembuhan yang menakjubkan dari Raja Hizkia. Namun, Hizkia tampaknya diam
tentang pengalaman penyembuhannya. Dia tidak menekankan hal-hal yang akan bisa
membuka hati para duta besar ingin tahu mengenai pengetahuan tentang Tuhan yang
benar. Kontras antara rasa terima kasihnya karena disembuhkan dalam pasal 38
dan sikap diamnya tentang hal itu dalam pasal 39 sungguh mengejutkan.
"Tuhan meninggalkannya untuk mengujinya. ” Kunjungan kenegaraan ini merupakan peristiwa paling
penting. Namun, tidak ada catatan tentang H izkia mencari bimbingan khusus
tentangnya dalam doa dari para nabi atau dari para imam. Allah juga tidak
campur tangan. Sendirian, tanpa diketahui publik, tanpa konsultasi dengan
penasihat spiritual, Hizkia tampaknya membiarkan karya Tuhan dalam hidupnya dan
dalam kehidupan bangsanya surut dari pikirannya. Maksud sejarawan dalam 2
Tawarikh 32: 31 mungkin menunjukkan betapa mudahnya berkat Tuhan dapat diterima
begitu saja dan cenderung penerima berkat-Nya akan merasa mereka bisa memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.
Di bawah ini adalah beberapa pelajaran tentang kesetiaan dalam
kehidupan rumah tangga yang dapat diambil dari pengalaman Hizkia. Apakah yang
lain yang dapat Anda pikirkan?
Setiap kunjungan ke rumah orang Kristen adalah kesempatan bagi
orang untuk bertemu dengan para pengikut Kristus. Hanya sedikit pengunjung yang
cenderung membuka percakapan tentang hal-hal rohani. Orang-orang Kristen harus
menemukan cara-cara yang sensitif dan sesuai dengan kesempatan untuk membagikan
kabar baik.
Orang Kristen tidak dipanggil untuk memamerkan kemakmuran atau
pencapaian materi mereka, meskipun mereka mungkin mengakui ini sebagai berkat
dari Tuhan. Mereka dipanggil untuk “memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar
dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib” (I
Ptr. 2: 9) atau, untuk menggunakan pengalaman Hizkia sebagai
simbol, untuk menyatakan bahwa mereka sedang sekarat, tetapi Kristus telah
menyembuhkan mereka; mereka mati dalam dosa, dan Kristus membangkitkan mereka
dan menempatkan mereka di surga (Ef
2: 4-6).
Dengan cara apakah Anda dapat menggunakan rumah Anda untuk
memberi kesaksian kepada orang lain? Bagaimanakah Anda bisa membagikan iman
Anda dalam Kristus secara lebih terbuka kepada para pengunjung ke rumah Anda?
Senin, 17 Juni 2019
YANG PERTAMA, KELUARGA
Penerima pertama yang paling alami dari upaya penginjilan kita
adalah orangorang di rumah tangga kita. Tidak ada ladang misi yang lebih
penting dari ini.
Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari Yohanes 1: 40-42
tentang membagikan iman di rumah?Lihat juga
Ul. 6: 6, 7; Rut 1: l4 18.
Laporan yang bersemangat. Andreas melampaui
sekadar pelaporan; dia mengatur agar saudaranya, Simon, bertemu dengan Yesus.
Sebuah laporan yang antusias tentang Yesus dan perkenalan dengan-Nya sebagai
pribadibetapa sederhana formula untuk menginjil kepada kerabat di rumah kita!
Setelah perkenalan, Andreas melangkah mundur. Sejak saat itu, Yesus dan Petrus
memiliki hubungan mereka sendiri.
Membantu anak-anak menuju tempat iman. Anak-anak di rumah sering
diabaikan sebagai penerima yang pas untuk upaya penginjilan. Orang tua keliru
menganggap anak-anak hanya akan menyerap agama keluarga. Ini tidak boleh
diterima begitu saj a. Sementara anak-anak dan remaja belaj ar dari model yang
mereka amati, juga benar bahwa anggota keluarga Tuhan yang lebih muda ini
membutuhkan perhatian dan kesempatan pribadi untuk diperkenalkan kepadaNya.
Ulangan 6 menekankan poin ini: Perhatian harus diberikan kepada jenis
pendidikan agama yang paling efektif. Kebiasaan rohani rutin dari ibadah
pribadi dan keluarga harus didorong di rumah. Waktu dan upaya yang
sungguhsungguh harus dilakukan demi anak-anak dan remaja.
Apakah yang bisa kita pelajari dari upaya penginjilan Naomi? Rut
1 : 8-22.
Rut melihat Naomi pada titik terendahnya, ketika Naomi mencoba
mendorong menantunya untuk pergi dan ketika, marah dan tertekan, dia menyerang
melawan Tuhan ketika dia menceritakan kehilangannya (Rut 1: 15, 20, 21).
Tidak ada kesaksian yang lebih mengesankan daripada yang diberikan Rut untuk
menunjukkan bahwa anak remaja dapat bertemu dan membuat komitmen kepada Allah
yang sempurna, bahkan ketika diperkenalkan kepada-Nya oleh orang tua yang tidak
sempurna.
Bagaimanakah gagasan tentang rumah sebagai ladang misi yang
paling penting memengaruhi sikap Anda terhadap orang-orang yang tinggal bersama
Anda? Bekerjalah bersama sebagai keluarga untuk menyiapkan daftar upaya
spesifik yang dapat dilakukan keluarga Anda untuk menuntun kepada Kristus
keluarga yang belum diselamatkan.
Selasa, 18 Juni 2019
DAMAI YANG MENANG
Nasihat apakah yang dimiliki Perjanjian Baru untuk pernikahan
yang terbagi oleh agama? 1 Kor: 7: 12 15; ] Ph: 3:
1, 2.
Berkat karena menjadi pasangan Kristen. Dalam 1 Korintus Paulus me/ nanggapi kekhawatiran orang-orang
yang bertobat namun tetap menikah dew ngan pasangan yang tidak percaya yang
mungkin menyakiti hati Tuhan atau mencemarkan diri mereka sendiri dan anak-anak
mereka. Tidak demikian, kata Paulus. Keadaan pernikahan yang sakral dan
keintimannya akan berlanjut setelah pertobatan pasangan. Kehadiran seorang
pasangan Kristen “menguduskan” pasangan lain dan anak-anak pasangan itu. Kata
“menguduskan” harus dipahami dalam arti bahwa pasangan yang tidak percaya
bersentuhan dengan berkat rahmat melalui hidup bersama pasangan Kristen
mereka.
Sedihnya, pasangan yang tidak seiman dapat memutuskan untuk
meninggalkan pernikahan. Meskipun konsekuensinya akan serius, kata Tuhan kita
yang penuh belas kasihan-yang selalu menjunjung kebebasan memilih manusiaadalah
“biarkan dia melakukannya.” Orang percaya “tidak terikat dalam keadaan seperti
itu” (I
Kor. 7: 15).
Dipanggil untuk hidup dalam damai. Pilihan yang jelas dari Firman Tuhan adalah bahwa terlepas
dari tantangan rumah tangga yang terbagi secara rohani, mungkin dapat ditemukan
cara bagi kedamaian Kristus untuk memerintah di sana. Harapannya adalah menjaga
pernikahan tetap utuh, untuk memberikan bukti bahwa Injil menang di
tengah-tengah kesulitan, dan untuk memberikan kenyamanan dari pasangan dengan
siapa orang percaya menjadi satu daging, meskipun ia tidak percaya.
Apakah yang mungkin menjadi batasan tanggung jawab pasangan
terhadap pasangan yang tidak percaya?
Kasih sayang, kesetiaan yang tak tergoyahkan, pelayanan yang
rendah hati, dan kesaksian yang menyenangkan dari pihak orang percaya
menciptakan kemungkinan terbesar untuk memenangkan pasangan non-Kristen.
Penyerahan diri dalam pernikahan Kristen muncul karena menghormati Kristus(bandingkan Ef 5: 21).
Ketika pasangan berhubungan dengan penyerahan Kristen kepada pasangan yang
tidak percaya, kesetiaan pertama selalu kepada Kristus. Kesetiaan pada
janji-janji Tuhan dalam kehidupan seseorang tidak mengharuskan seorang
menderita pelecehan di tangan pasangan yang kasar.
Apakah ada seseorang di gerejamu yang berjuang dengan pasangan
yang tidak beriman? Jika ya, cara praktis apakah yang bisa Anda bantu?
Rabu, 19 Juni 2019
KEHIDUPAN
KELUARGA ADALAH UNTUK BERBAGI
Dalam ayat-ayat berikut, lacak penggunaan kata-kata Perjanjian
Baru “turuti” (KJV) atau “tiru”(NIV). Apakah yang dikatakannya
kepada kita tentang proses menjadi dan bertumbuh sebagai seorang Kristen?
Menurut Anda apakah yang disarankan tentang hubungan antara pemodelan dan
kesaksian? 1
Kor 4: l6; Ef 5: I; l Tes. 1: 6; Ibr 6: 12; l3: 7; 3 Yoh. 11.
Penekanan Perjanjian Baru pada imitasi mengakui peran penting
pemodelan dalam proses pembelajaran. Orang cenderung menjadi seperti siapa atau
apa yang mereka tonton. Prinsip ini berlaku untuk hubungan secara umum dan
khususnya di rumah, di mana peniruan adalah hal biasa. Ada anak-anak meniru
orang tua dan saudara mereka; pasangan yang sudah menikah sering saling meniru.
Konsep ini memberikan petunjuk penting bagaimana pasangan dan keluarga dapat
memberikan kesaksian Kristen kepada pasangan dan keluarga lain.
Kekuatan pengaruh sosial. Kita bersaksi
dari rumah kita ketika kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk
mengamati kita dan berbagi pengalaman di rumah kita dalam beberapa cara. Banyak
yang tidak memiliki contoh pernikahan atau hubungan keluarga yang baik untuk
diikuti. Di rumah kita, mereka dapat melihat bagaimana Roh Yesus membuat
perbedaan. “Pengaruh sosial,” tulis Ellen White, “adalah satu kuasa yang ajaib.
Kita dapat memanfaatkannya kalau kita mau menjadikannya sebagai satu sarana
untuk menolong orang lain di sekitar kita.”-Seri
Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 321.
Ketika pasangan yang sudah menikah mengundang pasangan lain
untuk makan, bersekutu, atau belajarAlkitab, atau ketika mereka menghadiri
program pertumbuhan pernikahan bersama-sama, para pengunjung melihat sebuah
model. Tampilan kebersamaan, penguatan, komunikasi, resolusi konflik, dan
akomodasi perbedaan memberi kesaksian tentang kehidupan keluarga di dalam
Kristus.
Dalam konteks ini, apakah yang harus selalu kita waspadai? Yer. 17: 9; Yoh. 2: 25; Rm. 3: 23.
Ikuti orang percaya yang mengikuti Kristus. Semua contoh manusia itu cacat; namun, contoh dari rumah
tangga Kristen bukanlah tentang pemodelan kesempurnaan yang mutlak. Gagasan
Perjanjian Baru mengenai peniruan adalah seruan bagi setiap individu untuk
mengikuti orang percaya yang mengikuti Kristus.
Gagasannya adalah bahwa setiap individu akan memahami iman
Kristen sebagaimana yang mereka lihat ditunjukkan dalam kehidupan orang-orang
Kristen yang sama-sama manusia biasa dan juga bisa salah seperti mereka.
Apakah yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan rumah Anda sev
bagai model yang lebih baik bagi kesaksian orang Kristen?
Kamis, 20 Juni 2019
PUSAT UNTUK MENYEBARKAN KERAMAHTAMAHAN
Bandingkan referensi Alkitabiah tentang keramahtamahan dengan
kejadian-kejadian nyata di rumah-rumah beberapa keluarga Alkitab yang tercantum
di bawah ini. Yes.
58: 6, 7, 10-12; Rm. 12: 13; 1 Ptr. 4: 9. Perhatikan atribut
keramahan yang ditunjukkan.
Abraham dan Sara (Kej. 18: 1-8)
Ribka dan keluarganya (Kel. 24: 15-20; 31-33)
Zakheus (Luk 19: 1-9)
Keramahtamahan memenuhi kebutuhan dasar orang lain untuk
istirahat, makanan, dan persekutuan. Itu adalah ekspresi nyata dari cinta yang
memberi diri sendiri. Yesus melekatkan arti teologis pada keramahtamahan ketika
Dia mengajarkan bahwa memberi makan orang yang lapar dan memberi minum orang
yang haus adalah tindakan pelayanan yang dilakukan kepada-Nya (Mat. 25: 34-40).
Menggunakan rumah seseorang untuk pelayanan dapat berkembang dari hanya sekadar
mengundang tetangga untuk makan sampai keramahan yang radikal meminjamkan kamar
kepada korban kekerasan. Ini melibatkan keramahtamahan yang sederhana,
kesempatan untuk berdoa bersama seseorang, atau melakukan pengajaran Alkitab.
Keramahtamahan sejati berasal dari hati mereka yang telah tersentuh oleh kasih
Tuhan dan ingin mengungkapkan cinta mereka dalam kata-kata dan tindakan.
Beberapa keluarga terkadang mengeluh bahwa mereka kekurangan
fasilitas, waktu, dan energi untuk menawarkan keramahan. Yang lain merasa
canggung, tidak mahir, dan tidak yakin untuk melakukan melampaui apa yang sudah
dikenal agar bergaul dengan orang yang tidak percaya. Ada yang ingin
menghindari komplikasi dalam kehidupan mereka yang mungkin timbul karena
terlibat dengan orang lain. Banyak keluarga zaman sekarang bingung antara
keramahtamahan dan menjamu.
Dengan cara apakah kehidupan rumah Anda mencerminkan kondisi
rohani Anda sendiri?
Jumat, 21 Juni 2019
PENDALAMAN
Ellen G. White, “Kesaksian Nasrani yang Berkuasa,” hlm. 32-37;
“Sikap Terhadap Teman Hidup Tak Seiman,” hlm. 33 l-335, dalam Seri
Membina Keluarga. jld. 1; “Pelayanan di Rumah Tangga,” hlm. 315-320,
dalam Seri Membina Keluarga, jld. 4; “Para Duta dari Babel,” hlm.
278-285, dalam Alfa dan Omega, jld. 3.
Kekuatan rumah tangga dalam penginjilan. “Jauh lebih berkuasa daripada khotbah mana pun yang dapat
dikhotbahkan adalah pengaruh dari sebuah keluarga yang benar atas hati dan
kehidupan manusia.... “Lingkaran pengaruh kita mungkin kelihatan sempit,
kemampuan kita kecil, kesempatan kita sedikit, perolehan kita terbatas; namun
kita memiliki kemungkinan yang luar biasa melalui penggunaan dengan setia akan
kesempatan dari rumah tangga kita.”-Ellen G. White, Seri Membina
Keluarga, jld. 4, hlm. 320, 322.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Tanyakan kepada siapa pun
di UKSS apakah ada pengaruh dari rumah tangga seseorang yang membantu mereka
sehingga mereka membuat keputusan untuk Kristus. Bahas apa yang membuat kesan
seperti itu. Apakah yang bisa dipelajari dari pengalaman itu?
2.
Dalam cara apakah Anda
sebagai anggota kelas melayani sebuah keluarga dengan pasangan yang tidak
percaya?
3.
Sebagai satu kelas,
berbicaralah mengenai tekanan-tekanan dalam rumah tangga yang berlawanan dengan
iman. Tluliskan hal-hal tersebut; kemudian, tuliskan solusi yang mungkin.
Kehidupan
pribadi orang Kristen adalah sarana kesaksian bagi anakanak, pasangan yang
tidak percaya, kerabat lain, dan pengunjung. Meskipun penginjilan di rumah
tangga tidak selalu selengkap yang diinginkan atau menghasilkan pertobatan
kerabat dan pengunjung, anggota keluarga yang tidak sempurna berusaha
menunjukkan jalan menuju Juruselamat yang sempurna. Melalui keramahtamahan yang
murah hati yang diungkapkan dalam nama Juruselamat, mereka membawa semua orang
yang kehidupannya mereka sentuh ke dalam lingkup kasih karunia. Pikirkan
tentang pengaruh rumah Anda kepada mereka yang datang berkunjung. Apakah yang
dapat Anda lakukan untuk menjadikannya saksi iman yang lebih baik bagi semua
orang yang melangkah masuk ke dalam pintu Anda?