Inspiration :

Kejahatan Hanya Butuh Satu Hal : "Kalau Orang Baik dan Tahu Tidak Berbuat Apa-apa"

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Cerita Mission. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Mission. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Juni 2019

Berita Mission Sabat ke 10, 08 Juni 2019 - Dua Doa Terjawab dengan Cepat


BERITA MISSION SABAT 10 | 08 JUNI 2019
DUA DOA TERJAWAB DENGAN CEPAT



Gilberto tidak pernah tertarik untuk bergabung dengan gereja, dan dia tidak bisa mengerti mengapa dia tiba-tiba diliputi keinginan untuk membaca Alkitab.

Tidak dapat menahan diri, pensiunan manajer bank Brasil ini mulai belajar Alkitab sendiri.

Gilberto kagum dengan apa yang dia baca. Tetapi ada bagian-bagian Alkitab yang membingungkannya, dan dia dengan gelisah merenungkan maknanya. Dia berharap seseorang akan menjelaskan Alkitab kepadanya.

Pada malam tahun baru, ia memutuskan untuk melewatkan tradisi keluarga menonton kembang api dari jalan di Salvador, kota pantai dengan 3 juta orang di Brasil.

"Tontonlah kembang api tanpa saya," katanya kepada istri dan ketiga
anak remajanya. "Aku tidak akan pergi dengan kalian kali ini."

Gilberto punya rencana. Dia ingin berdoa.

Setelah keluarganya meninggalkan rumah, dia memohon kepada Tuhan untuk mengajarnya Alkitab dan untuk mengungkapkan gereja-Nya yang sejati.

"Tuhan menjawab doa itu lebih cepat daripada doa lain dalam hidup saya,"kata Gilberto kemudian.

Tanpa mengetahuinya, Gilberto telah berdoa pada hari Sabat hari ketujuh. 31 Desember jatuh pada hari Sabtu tahun itu. Keesokan harinya, 1 Januari, adalah hari Minggu.

Pada hari Senin, hari kerja pertama tahun itu, Gilberto menerima panggilan telepon dari bank tempat dia bekerja dulu. Direktur bank ingin dia datang untuk menandatangani kontrak baru pada beberapa investasi yang dia miliki.

Di bank, Gilberto melihat seorang mantan rekan kerja yang duduk di dekat meja direktur bank dan tiba-tiba ia ingat bahwa pria itu adalah seorang Kristen. Dia pergi ke pria itu, Alvaro, setelah menandatangani kontrak.
"Alvaro, apakah kamu tahu di mana saya bisa belajar Alkitab?" Gilberto bertanya. Dia dengan cepat menambahkan:"Tetapi jangan perkenalkan saya dengan seorang pendeta. Jangan mencoba untuk memengaruhi saya untuk masuk agama lain. Saya hanya ingin belajar Alkitab."

Alvaro adalah seorang anggota gereja Advent, tetapi Gilberto tidak mengetahuinya.

"Anda bisa belajar Alkitab di Cabula,"kata Alvaro, mengacu pada distrik kota di mana dia menghadiri gereja Advent.

"Itu sangat jauh,"kata Gilberto. "Lalulintasnya mengerikan."

Alvaro berpikir sejenak. "Aku hanya tahu tempat itu," katanya. "Orang-orang hanya belajar Alkitab di sana.

Itu bukan gereja."

Keesokan harinya, pada hari Selasa, Alvaro membawa Gilberto ke gereja rumah SharingJesus, tempat orang-orang bertemu dalam kelompok kecil untuk bernyanyi dan belajar Alkitab. Gilberto, bagaimana pun, merasa tidak nyaman pergi ke suatu tempat yang mana dia tidak kenal se-
orang pun, jadi dia meminta seorang teman keluarga, Regina, untuk ikut. Istrinya menolak untuk pergi.

Gilberto sangat tertarik dengan pelajaran Alkitab dan meminta Regina untuk bergabung dengannya pada pertemuan berikutnya.

"Baiklah, aku akan pergi bersamamu,"jawabnya. "Tetapi saya tidak akan bergabung dengan gereja itu."

Regina menemani Gilberto ke setiap pertemuan, dan dia sering mengenakan baju renang di dalam pakaiannya sehingga dia bisa berenang di pantai sesudahnya.

Gilberto dibaptis pada akhir tahun, pada 31 Desember 2006. Regina dibaptis tahun berikutnya.

"Tebak siapakah yang dibaptis bersamaku," kata Gilberto dengan mata berbinar-binar."Ibuku."

Sesaat sebelum pembaptisannya, ia mengumumkan berita itu kepada ibunya, yang tinggal di pedesaan Brasil bersama saudara perempuannya, Odete, seorang Advent.

"Ibu, saya akan dibaptis di gereja saudari saya," katanya.

Sepuluh menit setelah percakapan di telepon berakhir, ibu Gilberto menelepon kembali.

"Mengapakah kita tidak dibaptis bersama?" katanya.

"Apakah engkau siap untuk pembaptisan?" tanya Gilberto.

"Setiap hari, putri saya memberi saya pelajaran Alkitab," katanya."saya tidak bisa kehilangan kesempatan untuk masuk ke air bersama dengan engkau."

Dia dibaptis pada usia 84 tahun. Gilberto pada usia 56 tahun.
Saat ini, Gilberto berusia 68 tahun dan menjadi seorang rekan pemimpin gereja rumah Sharing Jesus.

Bagian dari persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu gereja rumah pindah dari tempat yang disewa ke gedung yang lebih besar, di mana itu juga akan menawarkan kelas memasak yang sehat dan seminar kesehatan.

Gilberto mengatakan bahwa dia kagum akan bagaimana Tuhan menjawab doa tahun barunya untuk memahami Alkitab dan mengenal gereja Tuhan yang benar dengan memimpin dia ke gereja rumah Advent hanya dalam tiga hari.

"Bagaimanakah saya bisa datang ke gereja ini?" katanya dalam sebuah
wawancara di gereja rumah. "Itu adalah karena kasih Tuhan. Tetapi yang mendorong saya untuk tinggal adalah saya menemukan lingkungan yang ramah dan penuh kasih."

Dia menambahkan:"Saya pikir gereja ini telah memecahkan prasangka banyak orang. Saya berasal dari dunia, dan kami telah membaptis orang-orang seperti saya—dokter, dokter gigi, dan pengacara—yang biasanya tidak mau pergi ke gereja. Kami menyambut orang-orang yang ingin pergi ke gereja dan, begitu mereka dibaptis, mereka hampir tidak pernah meninggalkan gereja.


> Tonton video Gilberto di tautan: bit. ly/Gilberto-Silva
> Temukan foto untuk kisah ini di tautan: bit.ly/fb-mq

Nonton Video Perkemahan Pra Waropen di Piekul
https://www.youtube.com/watch?v=ZlzARKQJRD4

Jumat, 10 Mei 2019

CERITA MISSION 11 MEI 2019 | BERSEMANGAT UNTUK YESUS


BERITA MISSION SABAT 6 | 11 MEI 2019
BERSEMANGAT UNTUK YESUS





Miguel berusia 69 tahun dan sangat bersemangat. Belum lama ini, Miguel menerima undangan dari seorang teman, Yraldino "Dino" Fernandez, untuk memimpin pelajaran Alkitab di rumah Dino di distrik La Teja yang miskin dari Ibu Kota Uruguay, Montevideo.

Miguel dan Dino juga memberikan pelajaran Alkitab di rumah-rumah orang distrik itu, tempat di mana Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tidak memiliki gedung gereja.

Setelah setahun, para peserta pelajar Alkitab diundang ke seri penginjilan Daniel dan Wahyu. Enam belas orang dibaptis. "Setelah pertemuan, kami memutuskan untuk menanam sebuah gereja." kata Miguel.

Miguel, beberapa anggota gereja lainnya, dan 16 anggota baru, menyewa sebuah rumah dan beribadah di situ setiap hari Sabat. Kehadiran di gereja bertumbuh sementara anggota gereja menjangkau lingkungan dengan makanan dan pakaian. Ruang sewaan menjadi sempit, dan anggota gereja mencari cara untuk memperluas gedung dan dampaknya terhadap komunitas.

Masalahnya terpecahkan ketika orang Advent di seluruh dunia membantu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh La Teja dengan membeli bangunan dan pusat pola hidup melalui persembahan Sabat Ketiga Belas pada tahun 2016.

Miguel senang dengan peluang baru yang kini tersedia bagi gereja. "Rencana kami adalah melayani orang-orang di lingkungan sekitar, termasuk tunawisma," katanya dalam sebuah wawancara di dapur gereja, tempat kelas memasak masakan yang sehat diadakan. "Banyak orang miskin tinggal di sekitar sini."

Cerita Kedua

Ini bukan pertama kalinya Miguel memenangkan jiwa bagi Kristus. Dia dan sekelompok anggota gereja dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat El Prado sering bepergian secara teratur ke pemukiman liar yang sebagian besar terdiri dari tempat penampungan kotak kardus mentah di bagian berbahaya Montevideo.

"Lima dari kami memberikan 25 pelajaran Alkitab setiap Sabat," kata Miguel."Kami juga membawa makanan. Kami berusaha menjangkau orang-orang dan menyediakan kebutuhan mereka."

Anggota gereja memberikan bantuan berkelanjutan kepada 47 orang dewasa dan 90 anak-anak. Mereka juga membangun rumah di mana orang bisa menemukan tempat berteduh dari naiknya banjir selama musim hujan. Orang-orang dari pemukiman mulai pergi ke gereja Advent. Beberapa tiba dengan kuda dan kereta. "Sebagai hasil dari pekerjaan itu, kami memiliki 21 baptisan," kata Miguel.

Cerita Ketiga

Miguel bekerja sudah 27 tahun lamanya dengan Adventist Development and Relief Agency di Uruguay, dan salah satu kenangan terindahnya adalah Walter, seorang pria tunawisma dengan diabetes dan tidak punya kaki, yang muncul di pusat ADRA di Montevideo.



Walter tidak punya makanan dan tempat tinggal, dan Miguel berkenalan dengannya dan, atas permintaannya, memberikan pelajaran Alkitab.

Suatu hari ketika Miguel sedang mempersiapkan khotbah Sabat, saat memasak, Walter bertanya, "Apakah yang akan kamu khotbahkan?"
Miguel menjelaskan bahwa inspirasi untuk khotbahnya itu berasal dari gambar yang ditempel di pintu lemari esnya. Gambar yang menunjukkan seorang anak memancing makanan dari sampah dan mengajukan pertanyaan, "Apakah yang kamu keluhkan?"Membuka Alkitabnya, Miguel membaca Lukas 9:13, dimana Yesus memberitahu murid-murid-Nya,"Kamu harus memberi mereka makan."Yesus memberikan perintah segera sebelum mukjizat roti dan ikan.

Miguel kembali ke masakannya, dan Walter sibuk menulis di selembar kertas. Setelah beberapa saat, Walter menyerahkan kertas itu kepada Miguel."Jika ini berguna, saya berikan ini kepada kamu untuk khotbah," katanya.

Miguel membaca pesan itu selama khotbah. Anggota gereja menangis. Walter menulis seolah-olah Yesus sedang menulis kepada orang-orang. Pesan itu berbunyi, "Anda mengeluh, tetapi lihat: Di sekeliling Anda hidup orang-orang yang kehilangan tempat tinggal, tanpa makanan, dan tanpa pakaian. Anda memiliki tempat untuk beristirahat, makanan dan pakaian."

Walter kemudian menulis tentang dirinya sendiri,"Saya dulu punya teman yang minum dan berdansa dengan saya. Tetapi sekarang mereka mengeluh tentang masalah mereka, dan saya berkata,'Apakah yang Anda keluhkan? Lihat saya. Saya menderita diabetes dan tidak ada kaki."'

Berbulan-bulan kemudian, Walter memberikan hatinya kepada Yesus. Keluar dari air baptisan, dia berteriak: "Terima kasih, Yesus!" Miguel masih mendengar teriakan kemenangan Walter hari ini. Satu setengah bulan setelah baptisan, Walter meninggal. "Saya berharap bertemu dengannya lagi ketika Bapa Surgawi kita datang untuk membawa kita pulang," kata Miguel.

Saya berharap untuk bersatu kembali dengan dia dan dengan semua orang yang Tuhan telah berikan kami kesempatan untuk membagikan Injil."

Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas 2016 untuk gereja La Teja.



 
.ppt{text-align:center;background:linear-gradient(to bottom,#fefefe 0%,#d1d1d1 100%);border:1px solid #A8A8A8;border-radius:5px;margin:20px auto;width:80%;box-shadow:1px 30px 30px -26px #818181} .ppt-responsive{position:relative;padding-bottom:56.25%;height:0;overflow:hidden;margin:8px} .ppt-responsive iframe{position:absolute;top:0;left:0;width:100%;height:100%;border:0}