Inspiration :

Kejahatan Hanya Butuh Satu Hal : "Kalau Orang Baik dan Tahu Tidak Berbuat Apa-apa"

Jumat, 21 Juni 2019

Sekolah Sabat Pelajaran 12 : Apakah Yang Mereka Lihat di Rumah Anda








Sabat, 15 Juni 2019




                                                               

APAKAH YANG MEREKA LIHAT DI RUMAH ANDA? 
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAHYES 38; 39; 1 KOR. 7: 12-15; 1 PTR. 3: 1, 2; IBR. 6: 12; 13: 7; 3 YOH. 11; YES. 58: 6, 7, 10, 12. 
AYAT HAFALAN: ”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib" (1 Petrus 2: 9)
Mungkin kita telah mencapai tahapan, ketika bersyukur kepada Tuhan, hidup kita (setidaknya untuk saat ini) berjalan dengan baik: keluarga dan pekerjaan baik-baik saja, kesehatan dan keuangan juga. Atau barangkali tidak? Mungkin rumah Anda, untuk saat ini, dalam keadaan menyedihkan, kekacauan? Bagaimanapun juga, ketika seseorang datang mengunjungi rumah Anda, seperti utusan dari Babel yang mengunjungi Raja Hizkia, jawaban apakah yang bisa diberikan kepada pertanyaan yang Nabi Yesaya kemudian tanyakan kepada raja: “Apakah yang mereka lihat di rumahmu ?” (Yes. 39: 4, NKJV).
Apakah yang dilihat orang di rumah Anda? Apakah yang dilihat malaikat surgawi? Roh jenis apakah yang meresap di tempat tinggal kita? Bisakah seseorang “mencium” aroma doa? Apakah ada kebaikan, kedermawanan, cinta, atau ketegangan, kemarahan, kebencian, kepahitan, dan perselisihan? Akankah seseorang yang ada di sana pergi dan berpikir bahwa Yesus ada di rumah ini?
Ini adalah pertanyaan penting bagi kita semua untuk bertanya kepada diri sendiri mengenai jenis rumah yang telah kita buat. Pekan ini kita akan melihat beberapa hal yang dapat membuat kehidupan rumah tangga yang indah, terlepas dari ketegangan dan perjuangan yang tak terhindarkan yang dihadapi rumah tangga hari ini. 
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 22 Juni






Minggu, 16 Juni 2019                                                               
BELAJAR DARI KESALAHAN RAJA 
Bacalah kisah penyembuhan Hizkia dan kunjungan para duta besar Babel2 Taw. 32: 25, 31: Yes. 38; 39
Kitab suci menunjukkan bahwa para utusan itu tertarik pada kesembuhan yang menakjubkan dari Raja Hizkia. Namun, Hizkia tampaknya diam tentang pengalaman penyembuhannya. Dia tidak menekankan hal-hal yang akan bisa membuka hati para duta besar ingin tahu mengenai pengetahuan tentang Tuhan yang benar. Kontras antara rasa terima kasihnya karena disembuhkan dalam pasal 38 dan sikap diamnya tentang hal itu dalam pasal 39 sungguh mengejutkan. 
"Tuhan meninggalkannya untuk mengujinya. ” Kunjungan kenegaraan ini merupakan peristiwa paling penting. Namun, tidak ada catatan tentang H izkia mencari bimbingan khusus tentangnya dalam doa dari para nabi atau dari para imam. Allah juga tidak campur tangan. Sendirian, tanpa diketahui publik, tanpa konsultasi dengan penasihat spiritual, Hizkia tampaknya membiarkan karya Tuhan dalam hidupnya dan dalam kehidupan bangsanya surut dari pikirannya. Maksud sejarawan dalam 2 Tawarikh 32: 31 mungkin menunjukkan betapa mudahnya berkat Tuhan dapat diterima begitu saja dan cenderung penerima berkat-Nya akan merasa mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri. 
Di bawah ini adalah beberapa pelajaran tentang kesetiaan dalam kehidupan rumah tangga yang dapat diambil dari pengalaman Hizkia. Apakah yang lain yang dapat Anda pikirkan? 
Setiap kunjungan ke rumah orang Kristen adalah kesempatan bagi orang untuk bertemu dengan para pengikut Kristus. Hanya sedikit pengunjung yang cenderung membuka percakapan tentang hal-hal rohani. Orang-orang Kristen harus menemukan cara-cara yang sensitif dan sesuai dengan kesempatan untuk membagikan kabar baik. 
Orang Kristen tidak dipanggil untuk memamerkan kemakmuran atau pencapaian materi mereka, meskipun mereka mungkin mengakui ini sebagai berkat dari Tuhan. Mereka dipanggil untuk “memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (I Ptr. 2: 9) atau, untuk menggunakan pengalaman Hizkia sebagai simbol, untuk menyatakan bahwa mereka sedang sekarat, tetapi Kristus telah menyembuhkan mereka; mereka mati dalam dosa, dan Kristus membangkitkan mereka dan menempatkan mereka di surga (Ef 2: 4-6)
Dengan cara apakah Anda dapat menggunakan rumah Anda untuk memberi kesaksian kepada orang lain? Bagaimanakah Anda bisa membagikan iman Anda dalam Kristus secara lebih terbuka kepada para pengunjung ke rumah Anda?



Senin, 17 Juni 2019                                                               
YANG PERTAMA, KELUARGA 
Penerima pertama yang paling alami dari upaya penginjilan kita adalah orangorang di rumah tangga kita. Tidak ada ladang misi yang lebih penting dari ini. 
Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari Yohanes 1: 40-42 tentang membagikan iman di rumah?Lihat juga Ul. 6: 6, 7; Rut 1: l4 18. 
Laporan yang bersemangat. Andreas melampaui sekadar pelaporan; dia mengatur agar saudaranya, Simon, bertemu dengan Yesus. Sebuah laporan yang antusias tentang Yesus dan perkenalan dengan-Nya sebagai pribadibetapa sederhana formula untuk menginjil kepada kerabat di rumah kita! Setelah perkenalan, Andreas melangkah mundur. Sejak saat itu, Yesus dan Petrus memiliki hubungan mereka sendiri. 
Membantu anak-anak menuju tempat iman. Anak-anak di rumah sering diabaikan sebagai penerima yang pas untuk upaya penginjilan. Orang tua keliru menganggap anak-anak hanya akan menyerap agama keluarga. Ini tidak boleh diterima begitu saj a. Sementara anak-anak dan remaja belaj ar dari model yang mereka amati, juga benar bahwa anggota keluarga Tuhan yang lebih muda ini membutuhkan perhatian dan kesempatan pribadi untuk diperkenalkan kepadaNya. Ulangan 6 menekankan poin ini: Perhatian harus diberikan kepada jenis pendidikan agama yang paling efektif. Kebiasaan rohani rutin dari ibadah pribadi dan keluarga harus didorong di rumah. Waktu dan upaya yang sungguhsungguh harus dilakukan demi anak-anak dan remaja. 
Apakah yang bisa kita pelajari dari upaya penginjilan Naomi? Rut 1 : 8-22. 
Rut melihat Naomi pada titik terendahnya, ketika Naomi mencoba mendorong menantunya untuk pergi dan ketika, marah dan tertekan, dia menyerang melawan Tuhan ketika dia menceritakan kehilangannya (Rut 1: 15, 20, 21). Tidak ada kesaksian yang lebih mengesankan daripada yang diberikan Rut untuk menunjukkan bahwa anak remaja dapat bertemu dan membuat komitmen kepada Allah yang sempurna, bahkan ketika diperkenalkan kepada-Nya oleh orang tua yang tidak sempurna. 
Bagaimanakah gagasan tentang rumah sebagai ladang misi yang paling penting memengaruhi sikap Anda terhadap orang-orang yang tinggal bersama Anda? Bekerjalah bersama sebagai keluarga untuk menyiapkan daftar upaya spesifik yang dapat dilakukan keluarga Anda untuk menuntun kepada Kristus keluarga yang belum diselamatkan.


Selasa, 18 Juni 2019                                                               
DAMAI YANG MENANG 
Nasihat apakah yang dimiliki Perjanjian Baru untuk pernikahan yang terbagi oleh agama? 1 Kor: 7: 12 15; ] Ph: 3: 1, 2. 
Berkat karena menjadi pasangan Kristen. Dalam 1 Korintus Paulus me/ nanggapi kekhawatiran orang-orang yang bertobat namun tetap menikah dew ngan pasangan yang tidak percaya yang mungkin menyakiti hati Tuhan atau mencemarkan diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Tidak demikian, kata Paulus. Keadaan pernikahan yang sakral dan keintimannya akan berlanjut setelah pertobatan pasangan. Kehadiran seorang pasangan Kristen “menguduskan” pasangan lain dan anak-anak pasangan itu. Kata “menguduskan” harus dipahami dalam arti bahwa pasangan yang tidak percaya bersentuhan dengan berkat rahmat melalui hidup bersama pasangan Kristen mereka. 
Sedihnya, pasangan yang tidak seiman dapat memutuskan untuk meninggalkan pernikahan. Meskipun konsekuensinya akan serius, kata Tuhan kita yang penuh belas kasihan-yang selalu menjunjung kebebasan memilih manusiaadalah “biarkan dia melakukannya.” Orang percaya “tidak terikat dalam keadaan seperti itu” (I Kor. 7: 15)
Dipanggil untuk hidup dalam damai. Pilihan yang jelas dari Firman Tuhan adalah bahwa terlepas dari tantangan rumah tangga yang terbagi secara rohani, mungkin dapat ditemukan cara bagi kedamaian Kristus untuk memerintah di sana. Harapannya adalah menjaga pernikahan tetap utuh, untuk memberikan bukti bahwa Injil menang di tengah-tengah kesulitan, dan untuk memberikan kenyamanan dari pasangan dengan siapa orang percaya menjadi satu daging, meskipun ia tidak percaya. 
Apakah yang mungkin menjadi batasan tanggung jawab pasangan terhadap pasangan yang tidak percaya? 
Kasih sayang, kesetiaan yang tak tergoyahkan, pelayanan yang rendah hati, dan kesaksian yang menyenangkan dari pihak orang percaya menciptakan kemungkinan terbesar untuk memenangkan pasangan non-Kristen. Penyerahan diri dalam pernikahan Kristen muncul karena menghormati Kristus(bandingkan Ef 5: 21). Ketika pasangan berhubungan dengan penyerahan Kristen kepada pasangan yang tidak percaya, kesetiaan pertama selalu kepada Kristus. Kesetiaan pada janji-janji Tuhan dalam kehidupan seseorang tidak mengharuskan seorang menderita pelecehan di tangan pasangan yang kasar. 
Apakah ada seseorang di gerejamu yang berjuang dengan pasangan yang tidak beriman? Jika ya, cara praktis apakah yang bisa Anda bantu?


Rabu, 19 Juni 2019                                                               
KEHIDUPAN KELUARGA ADALAH UNTUK BERBAGI 
Dalam ayat-ayat berikut, lacak penggunaan kata-kata Perjanjian Baru “turuti” (KJV) atau “tiru”(NIV)Apakah yang dikatakannya kepada kita tentang proses menjadi dan bertumbuh sebagai seorang Kristen? Menurut Anda apakah yang disarankan tentang hubungan antara pemodelan dan kesaksian? 1 Kor 4: l6; Ef 5: I; l Tes. 1: 6; Ibr 6: 12; l3: 7; 3 Yoh. 11. 
Penekanan Perjanjian Baru pada imitasi mengakui peran penting pemodelan dalam proses pembelajaran. Orang cenderung menjadi seperti siapa atau apa yang mereka tonton. Prinsip ini berlaku untuk hubungan secara umum dan khususnya di rumah, di mana peniruan adalah hal biasa. Ada anak-anak meniru orang tua dan saudara mereka; pasangan yang sudah menikah sering saling meniru. Konsep ini memberikan petunjuk penting bagaimana pasangan dan keluarga dapat memberikan kesaksian Kristen kepada pasangan dan keluarga lain. 
Kekuatan pengaruh sosial. Kita bersaksi dari rumah kita ketika kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengamati kita dan berbagi pengalaman di rumah kita dalam beberapa cara. Banyak yang tidak memiliki contoh pernikahan atau hubungan keluarga yang baik untuk diikuti. Di rumah kita, mereka dapat melihat bagaimana Roh Yesus membuat perbedaan. “Pengaruh sosial,” tulis Ellen White, “adalah satu kuasa yang ajaib. Kita dapat memanfaatkannya kalau kita mau menjadikannya sebagai satu sarana untuk menolong orang lain di sekitar kita.”-Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 321. 
Ketika pasangan yang sudah menikah mengundang pasangan lain untuk makan, bersekutu, atau belajarAlkitab, atau ketika mereka menghadiri program pertumbuhan pernikahan bersama-sama, para pengunjung melihat sebuah model. Tampilan kebersamaan, penguatan, komunikasi, resolusi konflik, dan akomodasi perbedaan memberi kesaksian tentang kehidupan keluarga di dalam Kristus. 
Dalam konteks ini, apakah yang harus selalu kita waspadai? Yer. 17: 9; Yoh. 2: 25; Rm. 3: 23. 
Ikuti orang percaya yang mengikuti Kristus. Semua contoh manusia itu cacat; namun, contoh dari rumah tangga Kristen bukanlah tentang pemodelan kesempurnaan yang mutlak. Gagasan Perjanjian Baru mengenai peniruan adalah seruan bagi setiap individu untuk mengikuti orang percaya yang mengikuti Kristus. 
Gagasannya adalah bahwa setiap individu akan memahami iman Kristen sebagaimana yang mereka lihat ditunjukkan dalam kehidupan orang-orang Kristen yang sama-sama manusia biasa dan juga bisa salah seperti mereka. 
Apakah yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan rumah Anda sev bagai model yang lebih baik bagi kesaksian orang Kristen?


Kamis, 20 Juni 2019                                                               
PUSAT UNTUK MENYEBARKAN KERAMAHTAMAHAN 
Bandingkan referensi Alkitabiah tentang keramahtamahan dengan kejadian-kejadian nyata di rumah-rumah beberapa keluarga Alkitab yang tercantum di bawah ini. Yes. 58: 6, 7, 10-12; Rm. 12: 13; 1 Ptr. 4: 9Perhatikan atribut keramahan yang ditunjukkan. 
Abraham dan Sara (Kej. 18: 1-8) 
Ribka dan keluarganya (Kel. 24: 15-20; 31-33) 
Zakheus (Luk 19: 1-9) 
Keramahtamahan memenuhi kebutuhan dasar orang lain untuk istirahat, makanan, dan persekutuan. Itu adalah ekspresi nyata dari cinta yang memberi diri sendiri. Yesus melekatkan arti teologis pada keramahtamahan ketika Dia mengajarkan bahwa memberi makan orang yang lapar dan memberi minum orang yang haus adalah tindakan pelayanan yang dilakukan kepada-Nya (Mat. 25: 34-40). Menggunakan rumah seseorang untuk pelayanan dapat berkembang dari hanya sekadar mengundang tetangga untuk makan sampai keramahan yang radikal meminjamkan kamar kepada korban kekerasan. Ini melibatkan keramahtamahan yang sederhana, kesempatan untuk berdoa bersama seseorang, atau melakukan pengajaran Alkitab. Keramahtamahan sejati berasal dari hati mereka yang telah tersentuh oleh kasih Tuhan dan ingin mengungkapkan cinta mereka dalam kata-kata dan tindakan. 
Beberapa keluarga terkadang mengeluh bahwa mereka kekurangan fasilitas, waktu, dan energi untuk menawarkan keramahan. Yang lain merasa canggung, tidak mahir, dan tidak yakin untuk melakukan melampaui apa yang sudah dikenal agar bergaul dengan orang yang tidak percaya. Ada yang ingin menghindari komplikasi dalam kehidupan mereka yang mungkin timbul karena terlibat dengan orang lain. Banyak keluarga zaman sekarang bingung antara keramahtamahan dan menjamu. 
Dengan cara apakah kehidupan rumah Anda mencerminkan kondisi rohani Anda sendiri?



Jumat, 21 Juni 2019                                                               
PENDALAMAN
Ellen G. White, “Kesaksian Nasrani yang Berkuasa,” hlm. 32-37; “Sikap Terhadap Teman Hidup Tak Seiman,” hlm. 33 l-335, dalam Seri Membina Keluarga. jld. 1; “Pelayanan di Rumah Tangga,” hlm. 315-320, dalam Seri Membina Keluarga, jld. 4; “Para Duta dari Babel,” hlm. 278-285, dalam Alfa dan Omega, jld. 3. 
Kekuatan rumah tangga dalam penginjilan. “Jauh lebih berkuasa daripada khotbah mana pun yang dapat dikhotbahkan adalah pengaruh dari sebuah keluarga yang benar atas hati dan kehidupan manusia.... “Lingkaran pengaruh kita mungkin kelihatan sempit, kemampuan kita kecil, kesempatan kita sedikit, perolehan kita terbatas; namun kita memiliki kemungkinan yang luar biasa melalui penggunaan dengan setia akan kesempatan dari rumah tangga kita.”-Ellen G. White, Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 320, 322. 
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan
1.      Tanyakan kepada siapa pun di UKSS apakah ada pengaruh dari rumah tangga seseorang yang membantu mereka sehingga mereka membuat keputusan untuk Kristus. Bahas apa yang membuat kesan seperti itu. Apakah yang bisa dipelajari dari pengalaman itu? 
2.     Dalam cara apakah Anda sebagai anggota kelas melayani sebuah keluarga dengan pasangan yang tidak percaya? 
3.    Sebagai satu kelas, berbicaralah mengenai tekanan-tekanan dalam rumah tangga yang berlawanan dengan iman. Tluliskan hal-hal tersebut; kemudian, tuliskan solusi yang mungkin. 
Kehidupan pribadi orang Kristen adalah sarana kesaksian bagi anakanak, pasangan yang tidak percaya, kerabat lain, dan pengunjung. Meskipun penginjilan di rumah tangga tidak selalu selengkap yang diinginkan atau menghasilkan pertobatan kerabat dan pengunjung, anggota keluarga yang tidak sempurna berusaha menunjukkan jalan menuju Juruselamat yang sempurna. Melalui keramahtamahan yang murah hati yang diungkapkan dalam nama Juruselamat, mereka membawa semua orang yang kehidupannya mereka sentuh ke dalam lingkup kasih karunia. Pikirkan tentang pengaruh rumah Anda kepada mereka yang datang berkunjung. Apakah yang dapat Anda lakukan untuk menjadikannya saksi iman yang lebih baik bagi semua orang yang melangkah masuk ke dalam pintu Anda?

0 komentar:

 
.ppt{text-align:center;background:linear-gradient(to bottom,#fefefe 0%,#d1d1d1 100%);border:1px solid #A8A8A8;border-radius:5px;margin:20px auto;width:80%;box-shadow:1px 30px 30px -26px #818181} .ppt-responsive{position:relative;padding-bottom:56.25%;height:0;overflow:hidden;margin:8px} .ppt-responsive iframe{position:absolute;top:0;left:0;width:100%;height:100%;border:0}